12 Pelukan Sehari, Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi .... ! ! !
 
 
"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan  sehari. Untuk
kesehatan, kita
butuh  8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita
perlu 12
pelukan perhari," kata Virginia Satir, terapis keluarga.
 
Mungkin,  Anda  sedikit heran, benarkah pelukan memiliki  kekuatan yang
begitu
hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda?
 
Kapan terakhir kali  Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk Anda?
Jika
jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat,
apa yang
belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi,
stres,
sakit kepala, dan emosional.
 
Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa  menyembuhkan penyakit
fisik
dan psikis.  Bisa mengatasi stres, depresi dan lain- lain. Orang  yang
dipeluk,
ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka.
Kekuatan
ini  yang membuat  kekebalan tubuh kita semakin meningkat.
 
Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan
dengan perasaan
 damai dan cinta. Hormon  oxytocin ini  membuat jantung dan pikiran sehat.
Hormon
oxytocin ini baru bisa keluar jika  manusia memiliki kehidupan  sehat,
merasa damai
dan tentram.
 
Terapi  pelukan  hampir sama dengan terapi jalan kaki.  Terapi
pelukan meningkatkan   keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi
tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota
metropolitan.
 
Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk
melakukan hal ini.
Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai.
Tentu saja
pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah.
 
Pelukan ini juga bukan `pelukan sosial', seperti berjabat tangan, mencium
pipi kiri
dan kanan, seperti yang dilakukan oleh  budaya masyarakat beberapa negara
pada saat
pesta atau pertama kali bertemu.
 
Pelukan yang dimaksud adalah  pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh
saling
mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan
nyaman dan
damai.
 
Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada
pasangan
suami istri, saudara,  orang tua ke anaknya. Di
Amerika   sebuah lembaga   ada yang mengkoordinir untuk mengadakan
Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke
Amerika
dan Eropa, melihat  beberapa orang  dengan papan besar di dada,
bertuliskan Free
Hug.  Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada
setiap orang
yang membutuhkan.
 
Anak Tumbuh Sehat
"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan  menyentuh pipi
dengan
pipi,  ini juga ada manfaatnya.  Ada rasa kehangatan ketika kita saling
berjabat
tangan.  Namun bila  ini  dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan
erat.
Tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr. Bhagat,
salah satu
doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India .
 
Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan  dan pelukan.
Sehingga   pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan
bersentuhan.  Juga makin sering memeluk anak-anaknya.
 
Seluruh bagian di kulit  kita memiliki organ perasa. Dari  ujung kaki
hingga kepala
adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan
ketika   bayi masih di dalam kandungan walau  dilindungi air
ketuban,   ia sangat  menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua
orang tuanya.  Jika sering disentuh,  bayi dalam kandungan akan tumbuh
menjadi bayi
yang sehat dengan pertumbuhan yang  bagus. Selain itu secara psikis bayi
akan tumbuh
menjadi  seorang yang penyayang.
 
Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga
akan
tumbuh menjadi anak yang  sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki
kepercayaan
diri.  Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan
anak-anak yang
jarang disentuh, dibelai dan dipeluk.
 
Pada orang tua pun,  sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat
kehilangan  seseorang,  depresi, stres.  Dengan berpelukan, orang dewasa
merasa  ada
orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya.
Seluruh
kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan
hangat dan
erat.
 
Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan  salah satu
alat untuk
bertransformasi. Dengan pelukan  satu pribadi dengan
pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan   orang lain
renggang. Salah satu cara  agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya.
Jika
rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20
kali sehari.
Saya  yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu,  hidup Anda berdua
akan lebih
bahagia, sehat,  dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan
depresi."
 
Dr. Harold Voth, senior psikiater di  Kansas, Amerika Serikat telah
melakukan riset
dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka  yang berpelukan mampu
mengusir
depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak,
lebih sehat.
 
Jika Bayi atau anak-anak rewel  atau sakit.  Jangan biarkan mereka
sendirian.
Peluklah.  Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman.
Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh
lebih
baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan
ini. Anda
akan jauh lebih sehat, muda, terbebas
dari depresi.   Pelukan dapat menyembukan  sakit fisik dan psikis.
Sentuhan yang dihasilkan dari  pelukan membantu mengurangi rasa sakit.
 
Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya  merasa prustasi,
marah,
tak  mungkin  penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan pelukan, pasien yang
prustasi ini
merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien.
Sehingga
mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien
mendapatkan
pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah  cinta itu adalah kekuatan
yang maha
dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta, atau
suatu
bentuk  cinta.
 
Jadi tunggu apa lagi��. ???
Selasa, 08 Juli 2008
Pelukan Nyok....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar