Dalam hidup ini, bahagia tidaknya kita, kita sendiri yang akan menentukan.
Hanya karena kebodohan, kita dibayangi oleh rasa kekhawatiran dan rasa
takut yang sebenarnya tidak perlu ada.
Berhati lurus adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh
godaan. Bagi yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh akan mudah
tergoda pada kesenangan duniawi.
Mata kita hanya melihat benda-benda yang indah, telinga kita hanya akan
mendengar suara yang merdu, dan lidah hanya mau mencicipi makanan
yang lezat. Tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana
tanpa dapat dikendalikan.
Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah
perang melawan diri sendiri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri
sendiri.
Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Karena itu kita harus
menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan,
karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri.
Bila kita ingin menuai benih kebahagiaan, taburlah benih kebaikan. Kita mulai
dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabut rumput-rumput ketamakan,
kebencian, iri hati, mengairinya dengan ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku yang berbudi.
Dengan begitu, sudah sepantasnya kita menikmati hasil panen yang memuaskan.
Minggu, 21 September 2008
Mengalahkan Diri Sendir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar