JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Senin, 21 Juli 2008

Wawancara Kerja

WAWANCARA KERJA
Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis


Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu
perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, para
tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya ? tidak
smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.

1. Ceritakan tentang diri anda

Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali
ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang
dengan saat berhadapan dengan si pelamar.

"Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan
bahwa pelamarnya juga sama optimisnya," kata Erina. Ketika pewawancara
menanyakan hal yang sederhana seperti "Di mata anda, siapa anda?"
atau "Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak pelamar menatap pewawancaranya
dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.

"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya ceritakan
tentang diri saya" seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai
upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang
menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya
mencuri hati si pewawancara. "Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu
merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak
yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti
itu," tegas Erina.

Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York
mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk
bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya Eliana Burthon, anak
pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu
saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan
mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang
banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya
senang musik, membaca dan traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis
pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang
laris untuk koran kampus saya."

Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana
tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin
tahu. "Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia
menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi
yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi
menunjukkan optimisme yang alamiah," kata Erina Collins.

Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik.
Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang
terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api
apalagi munafik.

Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar
menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran
anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah
menemukan poin -poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah
jawaban singkat yang cerdas dan optimis.

2. Hati-hati pertanyaan jebakan

Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan.
Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak
terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan
bicara.

Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang
pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja.

"Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi
anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?' dan pelamar itu
menjawab 'saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan
pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik.' Saya
lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari
perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada
saya tentang perusahaan lamanya," ungkap Erina.

Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang
menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif.
Lebih baik kalau anda menjawab "saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan
terjadwal.

Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi
tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji." Atau kalau anda
ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab "saya sering telat
dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya "kadang saya memang
pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat
segalanya di buku agenda." atau "saya sering kesal kalau kerja dengan rekan
yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan
kerja dengan lebih cepat."

Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin
tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti "Sudah punya
pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?" sering ditanggapi buru-buru oleh
si pelamar dengan menjawab misalnya "Sudah, rencananya kami akan menikah akhir
tahun ini." Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang
kerja anda. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya
akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa
anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan
bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan," ujar
Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab "sudah,
tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum
memutuskan untuk menikah."

3. Semangat dan bahasa tubuh

Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi
pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak
seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan
pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa
anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk
mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.


Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang
sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta
kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk
menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai
pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa..." atau "saya
kurang..." dan sebaiknya gunakan "saya pikir...", "menurut pendapat
saya..", "saya yakin...", "saya optimis...". Kata-kata "saya merasa ..."
atau "saya kurang..." mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan
perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.

Cara berpakaian yang baik dalam wawancara

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan
karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang
berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:

· Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan
mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan"
berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada
yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh',
disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan
menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas.
Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda
menghargai wawancara ini.

· Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap,
ngejreng).
· Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rokbawah, kancing
baju atasan).
· Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik,
toch ini bukan acara pesta).
· Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.


Berapa gaji yang anda minta ?

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan, bagaimana
cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Anda
pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Anda
mau.

Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan-
jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan
langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi. Jadi dalam
menjawab pertanyaan tersebut anda harus memperoleh gambaran dulu imbalan total
yang akan anda terima dalam setahun. Imbalan total adalah gaji dan tunjangan
lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan
apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda harapkan
setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta
nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan diplomatis: " Saya berpendapat
perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini.
Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya
berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan
adalah minimal Rp. .../tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan
peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian
besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar
dapat bernegosiasi dengan baik.

Variasi pertanyaan dalam wawancara

Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi.

Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul dalam
wawancara:

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :

· Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
· Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
· Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
· Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi, mengapa?
· Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
· Siapakah yang membiayai studi anda?
· Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
· Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :

· Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
· Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan
mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi.
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon dijelaskan.
· Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan bagaimana anda
menyelesaikan hal tersebut
· Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
· Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
· Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?

Pertanyaan mengenai sasaran anda :
· Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
· Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
· Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
· Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
· Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
· Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda masuki?
· Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk
bekerja disini?
· Apakah yang anda cari dalam bekerja?
· Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
· Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?


Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan
baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara
kerja. Selamat bersaing!

Tidak ada komentar: