JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Kamis, 12 Maret 2009

Antara Burung, Cacing dan Manusia

> Have A Very Nice Weekend
>
>
> Antara Burung, Cacing dan Manusia
>
> Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan
> materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing. Kita lihat burung
> tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang
> sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan.
>
> Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bias
> membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat
> keluarganya, sementara ia harus "puasa". Bahkan seringkali ia pulang
> tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus
> "berpuasa".
>
> Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak
> punya "kantor" yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot
> manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang
> berusaha untuk bunuh diri.
>
> Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan
> kepalanya ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang
> tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada
> burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita
> lihat burung tetap optimis akan rejeki yang dijanjikan Allah.
>
> Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan
> merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu
> waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu
> kelebihan dan dilain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain
> waktu kelaparan.
>
> Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu
> cacing.
>
> Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana
> yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki,
> tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan
> telinga. Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk
> hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan
> mati.
>
> Tapi kita lihat , dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah
> putus asa dan frustasi untuk mencari rejeki . Tidak pernah kita
> menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.
>
> Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau
> cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih
> canggih.
>
> Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah
> dari burung atau cacing ? Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu
> bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi ? padahal rasa-rasanya
> belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa.

Tidak ada komentar: