JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Minggu, 19 Oktober 2008

Laskar Pelangi


Laskar Pelangi berkisah tentang 10 anak kampung di Desa Gantong, Pulau Belitong, Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD Muhammadiyah yang bangunannya nyaris roboh dan di malam hari menjadi kandang ternak. Sekolah itu nyaris ditutup jika muridnya tidak sampai 10 orang.

Jika saja tak ada Harun (Jeffry Yanuar), seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak hanya mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini.

Muslimah (Cut Mini) atau Bu Mus dan Pak Harfan (Ikranagara) , dua orang inilah yang meneruskan perjuangan sekolah tersebut. Mereka menginginkan anak-anak miskin berhak untuk menggapai cita-cita. Rasa menyerah, putus asa, dialami Bu Mus dan Pak Harfan karena tidak adanya minat serta biaya bagi kaum miskin untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Maklum, bagi kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus ditanggung selama bertahun-tahun. Termasuk tertutupnya kesempatan mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang berat.

Namun di hari itu Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Berkat Harun, jumlah murid genap menjadi 10 orang dan sekolah batal ditutup. Lalu, sepuluh murid itu diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Mus.

Lima tahun berlalu, Bu Mus, Pak Harfan dan ke sepuluh murid dengan keunikan dan keistimewaan masing-masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Film ini dipenuhi kisah tentang kalangan pinggiran, kisah perjuangan hidup menggapai mimpi yang mengharukan, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia.

Seperti diketahui, film ini diangkat dari novel dengan judul yang sama, Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata. Ini adalah novel pertama Andrea. Kabarnya, novel ini adalah memoar masa kecilnya dan semua pelakunya adalah nyata.

Laskar Pelangi adalah teman-teman masa kecil Andrea saat bersekolah di sekolah kampung yang miskin di Belitong. Tapi, tidak disebutkan secara eksplisit dalam novel itu oleh Andrea Hirata bahwa itu adalah kisah nyata.

Setelah diangkat ke layar lebar, film yang disutradarai Riri Riza itu berhasil menampilkan setting akhir tahun 1970an.

Pemandangan indah dan menarik membuat film ini tak membosankan ditonton dari awal hingga akhir. Isi cerita cukup mewakili penggambaran tentang semangat mengejar cita-cita.

Film ini sukses mencampur aduk perasaan penonton. Ada bumbu serius, lucu, dan sedih.

Ada satu adegan lucu yakni ketika Ical jatuh cinta kepada A Ling. Cinta monyet itu berawal dari membeli kapur. Berikutnya, Ical rela melakukan apapun agar dapat bertemu kembali dengan A Ling, walau untuk itu dia harus membagikan kapur kepada anak-anak Laskar Pelangi.

Nah, apakah film ini sesuai bayangan Anda ketika membaca novelnya? Temukan jawabannya dengan langsung menontonnya sendiri. Anda tak akan puas jika hanya membaca review film Laskar Pelangi.(ang)

Fakta fakta Laskar Pelangi adalah sebagai berikut :

1. Nama panggilan dari Andrea Hirata pada saat kecil adalah "andis" ,"Ikal" adalah nama panggilan andrea di novel

2. Royalti Film Laskar Pelangi yang didapat dari Andrea adalah sekitar Rp 350 juta



3. Andrea hirata dalam suatu kesempatan menyatakan,dirinya bukan sastrawan, benar-benar tidak berpengalaman, tidak berpendidikan sastra, tidak bergaul dengan orang-orang sastra, tidak bercita-cita menjadi sastrawan. Lebih parah lagi, tidak banyak membaca sastra.

4. Film Laskar Pelangi sepanjang 2 jam 5 menit yang memakan ongkos Rp 8 miliar.

5. NAMA Laskar Pelangi adalah sebuah nama pemberian sang guru, Bu Muslimah



6. Sekarang Bu muslimah yang asli mengajar di Sekolah Dasar Negeri 6 Gantong, dan sedang menunggu pensiun.

7. Selama 10 hari pemutaran film itu sudah meraih penjualan 1,1 juta penonton.


8. 3.800 calon pemain dieliminasi menjadi 1.350 anak hingga akhirnya menjadi 12 pemain yang semuanya asli dari belitung, 11 Anak normal dan 1 anak penderita Down syndrome

9. Film Laskar Pelangi dibuat hanya dengan 36 hari Syuting

10. Andrea Ingin setiap 2 Mei Film Laskar Pelangi Diputar secara Gratis, dan dia pernah berkata "Filmnya lebih bagus dari novelnya.."

11. Penulis skenario FILM Laskar pelangi yaitu Salman Aristo juga penulis skenario Film Ayat-Ayat Cinta.

12. RIRI Riza sebelumnya akan menggunakan Yogi Nugraha pemeran kucai untuk dijadikan pemeran mahar, hingga datang Verrys Yamarno yang datang dengan gaya baju Mahar. Jalan sambil cium ketiak, lalu teriak: bau cuka! bau cuka! Lalu dia menyanyi.



13. Verrys Yamarno. Pemeran Mahar yang jago kesenian ini ingin menjadi ustad. Cita-citanya adalah masuk ke Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, atau Universitas Al Azhar di Mesir. "Saya ingin membuat orang jahat menjadi baik," ujar Verrys

14. Ferdian,Pemeran Lintang mempunyai cita-cita melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia atau Universitas Gadjah Mada



15. Zulpani Fasa, 12 tahun, pemeran Ikal alias Andrea Hirata di masa kecil mempunyai cita-cita Menjadi tentara. Bisa membela negara," katanya.


16. Mahar asli jadi PNS, guru kesenian di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan,diam2 sempat mengantarkan anaknya ikut casting tapi gak lolos. Mira Lesmana nggak tau kalo Mahar ada di antara ortu yg ngantar anaknya ikut casting, baru setelah Mahar pulang ada yg bilang ke Mira.

17. Aslinya Flo ini adek kelas Andrea . yang sekelas itu kakak laki2 Flo (kakaknya jg pindah dr SD PN), tp sang kakak ini tidak diceritakan ama Andrea. Flo ini asli anak pejabat PN yg tidak mau skolah di skolah PN

18. Syahdan salah satu anggota laskar pelangi yang sekarang menjadi konsultan IT adalah yg diam-diam membawa naskah LP ke penerbit tanpa Andrea tau

19. Aman alis Akiong pernah menyebutkan bahwa menurutnya Laskar Pelangi: Chandra Prana, Syahdan Wahyudi, Alpino, Iwan, Ahmad Fajri, Andrea Hirata, dan satu nama perempuan, Hartati. Yang disebut Mahar dan Samson, kata Aman, bisa jadi Ahmad Fajri—sekarang guru di SMA Negeri 2 Tanjung Pandan—dan Alpino. Sedangkan Lintang? "Saya hanya tahu ini. Kalau Lintang, tanya Andis," ujarnya sambil tersenyum.

20. Harun Karena cacat mental sekarang dirumah saja, menemani ibunya. Harun sering datang ke lokasi syuting, lalu dia cerita: "tadi lihat syuting film, ada Andis ".

21. Sempat syahdan dan Kucai asli ditanya wartawan siapa yg paling pintar dikelas, berdua serempak jawab: ANDIS!( kenapa bukan lintang???tanya kenapa? ) :? ,Bahkan bu Mus ketika ditanya siapa Lintang? dia menjawab "saya tidak ingat,siapa lintang?"(mungkinkah jika Bu mus tidak ingat, anak sejenius lintang? )

22. Saat di Kick Andi andrea menyebutkan bahwa foto tersebut tidak detail yaitu Syahdan (jongkok, kanan), Sahara (satu2-nya cewek)
pada waktu itu para penonton lgsg histeris, "LINTANG, YG MANA???"
Dan Andrea dgn cool bilang, "Rahasia…"

23. Riri Reza berhasil menjinakkan "keganjilan" pada beberapa bagian novel Andrea. Mahar yang mengagetkan Bu Mus dengan tiba-tiba menyanyikan Tennessee Waltz karya Anne Murray dan "si jenius" Lintang yang berdebat hebat tentang cincin Newton dalam lomba cerdas cermat "dibumikan" Riri menjadi adegan yang lebih wajar bagi seorang anak. Riri mengganti Tennessee Waltz dengan Bunga Seroja, yang justru memperkental roh Melayu ke dalam film. Dan untuk adegan lomba cerdas cermat itu, secara tak terduga Riri mengubahnya menjadi drama yang menggetarkan

24. Tokoh Pak Mahmud yang ditampilkan oleh Tora Sudiro, menghapus seluruh tato di tangannya dengan "dempul" make-up, sebenarnya di Novel Pak Mahmud adalah tokoh antagonis tapi di Film menjadi tokoh yang membela SD Muhammadiyah saat Cerdas Cermat

25. Buaya dari Film Laskar Pelangi meminjam buaya dari Museum Pemkab Belitung ( dibayar berapa ya buayanya? )

Laskar Pelangi Raih 1,3 Juta Penonton

INILAH.COM, Jakarta - Produser Laskar Pelangi Mira Lesmana mengungkapkan, jumlah penonton film karya sutradara Riri Riza ini telah mencapai lebih dari 1,3 juta penonton sejak pemutaran perdana, 25 September.

"Ini masih hasil sementara, jumlahnya akan bertambah karena pemutarannya belum berlangsung di semua daerah di Indonesia. Rencananya total ada 22 kota yang akan memutar Laskar Pelangi," kata Mira Lesmana, di Jakarta, Rabu.

Laskar Pelangi adalah sebuah film berdasarkan novel karya Andrea Hirata. Novel itu menjadi inspirasi banyak orang karena mengisahkan tentang pentingnya pendidikan bagi semua lapisan masyarakat. Novel itu telah terjual hingga jutaan eksemplar.

Mira menambahkan selain melakukan pemutaran film di berbagai daerah di Indonesia , para pemain film ini juga akan berkeliling sejumlah kota untuk menjumpai para pecinta novel dan film Laskar Pelangi.

"Sebenarnya kegiatan roadshow agak terbengkalai kemarin karena bertepatan dengan Lebaran. Tapi, sekarang sedang disusun lagi jadwalnya dan dalam waktu dekat kami akan ke Bangka Belitung dulu," ujar produser film Sherina (2005) itu.

Ia mengatakan, film Laskar Pelangi mendapat sambutan sangat positif dari masyarakat Indonesia, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama sejumlah menteri yang turut menyaksikan film ini di Blitzmegaplex Grand Indonesia, pada Rabu malam (8/10).

Selain lantaran kesuksesan novelnya, film ini mendapat perhatian besar dari penonton karena tema yang sangat membumi dan dekat dengan masyarakat, diangkatnya Bangka Belitung sebagai lokasi pembuatan film serta anak-anak Belitung yang menjadi pemerannya.

"Sebuah film itu memang tujuannya untuk menghibur, tapi jangan lupa bahwa film juga merupakan produk budaya sehingga dalam sebuah film juga penting mengangkat nilai-nilai lokal dan isu-isu penting bangsa ini," tutur Mira Lesmana. [*/L1]

WAKO Batam : Dunia Pendidikan memang butuh Perhatian Kita

* Anak Hinterland Cerdas Seperti Lintang, tapi butuh perhatian

MEGA MALL, Batam : Satu lagi sentuhan sinema tanah air mampu mengangkat realitas sosial masyarakat yang jauh dari perkotaan di Indonesia lewat teknologi sinematography layar lebar. Film yang berjudul Laskar Pelangi, membuat seluruh elemen masyarakat Batam sampai pemimpin Batam, Walikota Batam meluapkan rasa terharu dan sekaligus prihatin dengan realitas sosial dalam film laskar Pelangi hasil goresan dari novel Andrea Hirata tersebut.

“…anak yang cerdas dan punya ‘akhlakul kharimah’ hendaknya menjadi inspirasi bagi semua pelajar di Batam untuk meraih cita-citanya kelak…”

Banyak goresan alamiah yang memunculkan inspirasi dan pesan moral dalam film tersebut dan inilah potret pendidikan Indonesia sebenarnya,” kata Dahlan yang menyempatkan diri menonton film yang saat ini digandrungi oleh masyarakat Batam. Wako Batam juga mengajak beberapa wartawan media lokal Batam untuk menonton film tersebut bersama-sama di theater 1 Studio XXI, hari Sabtu (27/9) kemarin.

Walikota Batam beserta Ibu Marianna Ahmad Dahlan, tampak antusias mencermati alur cerita Laskar Pelangi dari awal hingga berakhirnya kisah para pemuda pulau yang sangat terpencil tersebut. Disela-sela nonton bareng Wako Batam bersama wartawan tersebut terdengar tawa renyah serta luapan keprihatinan dari Wako diantara riuh suara para penonton film garapan Riri Reza yang diselingi dengan adegan-adegan lucu nan jenaka tersebut.

Tak jarang, Dahlan, yang selama dipercaya menjadi Walikota Batam telah membuat terobosan-terobosan baru dalam mengoptimalkan proses pendidikan di hinterland tersebut, tampak serius seakan membandingkan kondisi pendidikan di Batam dengan cerita yang divisualisasikan dalam film tersebut. Bahkan, Wako mengaku sangat terharu saat menyaksikan salah satu scene sinema tersebut, saat Muslimah, salah satu guru di SD Muhammadiyah Gantong, hampir saja terpengaruh oleh sikap rekannya Bakri, untuk pindah dan menutup sekolah yang digambarkan sebagai sekolah Islam tertua dan satu-satunya di Kecamatan Gantong, Belitong Timur tersebut.

”Saya benar-benar terharu. Apalagi setelah tahu, komitmen seorang Muslimah, putri salah seorang pendiri sekolah tersebut akhirnya tetap memilih meneruskan perjuangan di sekolah itu, ini luar biasa dan sangat menyentuh dan itulah kekuatan thematic dari film tersebut yang sarat pesan moral kepada kita semua ” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Wako juga berpesan agar semua elemen masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan proses kependidikanan seperti murid, guru dan orangtua serta para pengusaha untuk bersama-sama mendukung perkembangan pendidikan di Batam ke arah yang lebih baik, khususnya di daerah Hinterland.

Wako menambahkan, meski dengan fasilitas seadanya, para siswa dan guru harus tetap memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi dan pada kesempatan yang terencana, pemerintah akan selalu berupaya melakukan perbaikan mutu dan infrastruktur pendidikan di Batam. Termasuklah upaya meningkatkan kesejahteraan para guru.

Ia menyebutkan, salah satu upaya Pemko Batam saat ini dengan membantu kebutuhan dan ketersediaan fasilitas asrama bagi siswa di pulau yang melanjutkan ke jenjang SMA di pulau Buluh dan Belakang Padang serta beasiswa bagi pelajar hinterland tersebut.

Upaya tersebut sudah barang tentu supaya para generasi penerus kita tersebut tidak seperti Lintang,” katanya lagi. Lintang dalam film ini merupakan sosok siswa cerdas tapi kondisi prekonomian keluarganya sangat miskin dan hanya tergantung pada penghasilan ayahnya yang melaut saban hari dengan menggunakan alat tangkap ikan tradisional. Lintang juga harus menempuh perjalanan yang amat jauh untuk mencapai sekolahnya. Bahkan, dirinya selalu dihadang Buaya ditengah-tengah perjalanan.

Seraya mengingat masa kecilnya sewaktu di Batu Besar, Wako mengaku, dirinya sangat tertarik menyaksikan film yang diangkat dari novel laris karya Andrea Hirata tersebut. setelah melahap ketiga karya novelis asli Belitung tersebut yakni Sang Pemimpi, Endensor dan Laskar Pelangi. Menurut Wako, ketiga karya novelis pribumi tersebut merupakan tulisan yang menyentuh dan down to earth. Lintang sebagai anak yang cerdas dan punya akhlakul kharimah hendaknya menjadi inspirasi bagi semua pelajar di Batam untuk meraih cita-citanya masing-masing kelak, tutup Dahlan.

Tren Nonton Film Indonesia di Bioskop
Senin, 13 Oktober 2008

AAC Pecah Rekor, Laskar Pelangi Siap Menyalip
Tren menonton di bioskop semakin bergairah. Warga ramai-ramai menonton film garapan anak negeri di bioskop. Ayat Ayat Cinta/AAC-pun sampai berhasil pecahkah rekor sebagai film dengan penonton terbanyak. Kini, Laskar Pelangi siap menyalipnya.

Nonton film di bioskop menjadi salah satu alternatif hiburan bagi keluarga. Tak heran, banyak warga metropolis pun rela antre di bioskop. Antusiasme menonton film kian meningkat. Seiring dengan bermunculannya film-film nasional yang apik, berbobot dan menghibur.


Salah satunya film Ayat-Ayat Cinta (AAC). Film fenomenal yang diangkat novel karya Habiburrahman El Shirazy ini bahkan sampai meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai satu-satunya film yang jumlah penontonnya terbanyak di Indonesia. Film ini membawa pesan-pesan moral yang sekaligus menghibur.


"Sampai saat ini yang paling lama pemutarannya masih film Ayat-Ayat Cinta. Pemutarannya sampai 1,5 bulan.

Kalau film yang lainnya seperti Cinlok dan Suami Suami Takut Istri hitungannya cuma mingguan," kata Manajer Operasional XXI di Mega Mall Batam Centre, Hafiddin kepada Batam Pos, Sabtu (11/10),
Setelah booming film AAC, film Laskar Pelangi menjadi magnet warga metropolis. Film yang diangkat dari novel Andrea Hirata ini sudah terlihat sejak Film Laskar Pelangi tayang perdana, pada 25 September lalu.

Penontonnya membludak hingga banyak yang tak kebagian tiket. Cinema XXI pun sampai mengatur lima kali pemutaran dalam sehari di Studio 1 berkapasitas 238 penonton.


Dari beberapa film yang diputar di XXI saat ini, Film Laskar Pelangi yang tidak surut penontonnya. Sampai sekarang penontonnya masih penuh. Terutama saat jam sehabis pulang kerja. "Dilihat dari antusiasme penonton, saya kira Laskar Pelangi bisa mengalahkan Ayat-Ayat Cinta, Tidak hanya di Jakarta di luar Jakarta juga bagus. Bahkan Presiden SBY juga nonton. Di Batam, Pak Wali Kota juga tertarik nonton," kata Hafiddin.


Ria (29), salah satu penonton film Laskar Pelangi mengaku sangat terkesan dengan film tersebut. "Filmnya sangat bagus. Dengan tema pendidikan bisa memberi motivasi, penuh kesederhanaan, tidak mengangkat kemewahan dan sangat menghibur," kata Ria.


Film ini terasa sangat berbeda dengan film -film sebelumnya, seperti Ada Apa Dengan Cinta yang cenderung cinta-cinta remaja. Lalu berganti booming film horor. Kini film yang sarat dengan pesan moral. Bila Film AAC menjadi tontonan menarik bagi kalangan remaja dan dewasa hingga orang tua. Maka film Laskar Pelangi menarik semua kalangan, mulai anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua.


Seperti keluarga Darwani (38), yang pada Sabtu (11/10) sore kemarin mengajak keluarganya. Dia datang jauh-jauh dari Tiban ke Mega Mall Batam Centre untuk menonton bersama istrinya Ely (37) dananaknya Hani (14) dan Arif (14). "Arif nih yang paling ingin sekali nonton. Teman-temannya banyak yang sudah nonton. filmnya asyik," kata Ely.


Menurut Hafiddin, tidak selamanya film baru banyak penontonnya. Ada juga film tergolong baru tapi jumlah penontonnya sudah menurun padahal belum lama diputar. Salah satunya film Suami-Suami Takut Istri dan Cinlok (Cinta Lokasi). Datang ke Bioskop XXI di Mega Mall Batam Centre, para pecinta film nasional akan disuguhi beberapa film nasional yaitu Doa Doa Yang Mengancam dengan pemerannya Aming, Barbie 3 dan Laskar Pelangi. Sedangkan film luarnya ada One Missed Call, American Gangster, Painted Skin dan Pan's Labirinth. ***


Tidak ada komentar: