JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Selasa, 21 Oktober 2008

Mengatasi Masalah dengan Efektif

Mengatasi Masalah dengan Efektif


Ada sepasang kakek nenek yang tinggal berdua di sebuah rumah, mereka menikmati hari tuanya dengan tentram, lingkungan mereka sepi tanpa gangguan karena rumah mereka ada di ujung sebuah jalan yang buntu, tidak ada kendaraan yang lewat rumah mereka.
Pada suatu hari, sekelompok anak mulai bermain sepak bola di depan rumah mereka, di atas badan jalan buntu tersebut Anak anak itu bermain dan berteriak teriak dengan seru, sangat ribut dan merampas ketentraman yang selama ini dinikmati sepasang kakek nenek itu.
Besoknya hal itu terulang kembali, demikian juga dengan lusanya, rupanya anak anak itu kini telah mendapatkan sebuah 'markas baru' tempat mereka bermain, bercanda,bersenda gurau, berteriak, bahkan berkelahi.
Tujuh hari lamanya sang kakek nenek terganggu, mereka berpikir keras mencari upaya agar anak anak itu tidak lagi bermain di depan rumah mereka.
Pada hari ketujuh, ketika anak anak bermain sepak bola sambil berteriak teriak dengan gaduh, sang kakek keluar rumah, lalu ikut berteriak teriak memberikan semangat kepada anak anak yang sedang bermain itu.
Ketika permainan sepak bola berakhir, sang kakek menyediakan beberapa botol coca cola untuk anak anak melepaskan haus.
Tentu saja anak anak kegirangan, mereka kemudian diberitahu bahwa kakek kesepian dan ingin mengusir kesepiannya dengan mendengarkan suara gaduh anak anak, semakin gaduh mereka , semakin senang sang kakek.
Hari hari berikutnya hal yang sama berulang kembali, sang kakek ikut bercanda, berteriak, bahkan kadang ikut bermain bola dengan sepasang kakinya yang sudah lemah. kakek selalu menyediakan coca cola, bahkan kemudian mengeluarkan permen, kue, atau coklat kalau mereka bisa berteriak dengan keras. semakin gaduh, semakin banyaklah makanan yang disediakan oleh sang kakek.
Tepat sebulan kemudian, ketika anak anak itu selesai bermain, mereka tidak lagi disediakan coca cola, apalagi permen atau coklat. Sang kakek berjanji besok pasti akan ada coca cola dan coklat, asalkan mereka besok bisa membuat kegaduhan yang luar biasa.
Besoknya , mereka bermain dengan luar biasa gaduh, tapi ternyata sang kakek kembali ingkar janji, besok dan besoknya sang kakek terus mengumbar janji, bahwa akan ada coca cola dan coklat, bahkan permen, kue, mainan dan banyak janji lainnya .
Anak anak mencoba bersabar, mereka terus menciptakan kegaduhan seperti permintaan si kakek, namun sang kakek terus tidak menepati janjinya.
Akhirnya , hilanglah kesabaran anak anak, mereka kemudian memindahkan markas mereka ke jalan yang lain,
" Biar si kakek kesepian, biar dia tahu rasa karena mengingkari janjinya, kita tidak akan lagi memberikan kegaduhan untuknya, mari kita pindah dan main di tempat lain, biarkan jalan ini sepi sehingga si kakek kesepian, biar dia nyaho !! ".
Maka sejak saat itu, sepilah jalan di depan rumah si kakek, anak anak marah dan tidak mau lagi bermain disitu.
Sejak hari itu, sang kakek nenek kembali bisa menikmati hari harinya tanpa kegaduhan lagi ...
Konon di markas baru berikutnya, anak anak selalu ribut, dan para penghuni rumah disana yang jalannya dijadikan markas selalu memberikan permen dan coklat apabila anak anak bisa bermain sepak bola dengan tertib, tidak berisik, sebaliknya permen dan coklat tidak ada apabila mereka ribut sekali.
Konon juga permen dan coklat itu berlangsung bertahun tahun karena anak anak yang tumbuh besar digantikan anak anak baru generasi berikutnya yang 'betah' bermain sepak bola dan berteriak teriak di markas itu, bahkan kemudian anak anak yang sudah lebih besar ada yang menjadi preman yang tidak puas dengan permen, tapi rokok.
Syukurlah , sang kakek dan nenek berhasil mengatasi masalahnya dengan efektif karena metoda yang digunakannya lebih tepat.
Copyright © 2006 jim.bermann . Thank you for taking time to read this document.
Maret 2006,
Sumber : Rosa Torcasio

Tidak ada komentar: