JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Senin, 07 April 2008

Layak untuk Direnungkan

Layak untuk Direnungkan

Semua prestasi hebat memerlukan waktu

David Joseph Schwartz

Coba renungkan yang berikut ini :

Robert Frost, salah satu penyair besar Amerika, berjuang selama 20 tahun tanpa menjadi terkenal atau sukses. Album puisinya yang pertama baru terjual ketika usianya 39 tahun. Kini puisinya telah diterbitkan dalam sekitar 22 bahasa dan memenangkan Pulitzer Prize untuk puisi sebanyak 4 kali.

Albert Einstein, yang sering disebut sebagai orang paling cerdas yang pernah hidup, pernah mengatakan, “Aku berpikir dan berpikir sampai berbulan-bulan, bertahun-tahun, 99 kesimpulan yang pertama salah. Yang 100 kali baru benar.”

Pada akhir Perang Dunia II, wartawan terbaik CBS William Shirer memutuskan akan menjadi penulis professional. Selama 12 tahun ia dengan tekun menulis. sayangnya, buku-bukunya jarang terjual, dan akibatnya ia sering kesulitan dalam membiayai keluarganya. Belakangan ia malahan menulis sebuah naskah yang panjangnya 1200 halaman – agennya, editornya, penerbitnya, teman-temannya – semua mengatakan kepadanya bahwa buku sepanjang itu tidak akan pernah laku. Dan, ketika Shirer akhirnya menerbitkan buku itu, harganya $10,-. Buku paling mahal untuk masanya. Tidak seorang pun akan tertarik kecuali orang-orang sekolahan, kata mereka. Akan tetapi, The Rise and Falls of Third Reich justru membuat sejarah dalam bidang penerbitan. Cetakan pertamanya saja terjual habis pada hari pertama. Bahkan sekarang buku itu masih menyandang kedudukan buku terlaris sepanjang sejarang menurut Book-of-the-Month Club.

Ketika Luciano Pavarotti lulus dari perguruan tinggi, ia belum yakin apakah ia akan menjadi guru atau penyanyi professional. Ayahnya berkata kepadanya. “Luciano, kalau kau duduk di antara 2 buah kursi, maka kau akan jatuh. Kau harus memilih salah satu.” Pavarotti memilih menyanyi. Perlu 7 tahun lagi untuk belajar dan frustasi sebelum penampilan profesionalnya pertama, dan masih 7 tahun lagi sebelum bisa tampil di Metropolitan Opera. Akan tetapi, ia telah memilih kursinya dan kini telah sukses.

Ketika Enrico Caruso, penyanyi temor besar Italia, mengikuti pelajaran olah suaranya pertama, pelatihnya menyatakan bahwa ia tidak mempunyai harapan. Katanya, suara Enrico seperti bunyi angin yang bertiup lewat celah jendela.

Walt Disney pernah dipecat dari jabatannya sebagai editor surat kabar karena imajinasinya yang dianggap kurang. Disney mengenang hari-hari kegagalannya sebagai berikut : “Ketika usiaku menjelang 21 tahun, aku bangkrut untuk pertama kalinya. Aku tidur dengan bantal bekas sebuah sofa tua dan kacang dingin dari kaleng.”

Scottie Pippen, yang memenangkan 4 kejuaran NBA dan 2 medali emas Olimpiade, pernah tidak diterima ketika meminta beasiswa dari perguruan tinggi dan dalam tim basket sekolahnya hanya ditunjuk sebagai pengurus peralatan.

George Mendel, pakar botani Austria yang eksperimen kacangnya merupakan cikal bakal ilmu genetika dalam sains modern tidak pernah lulus ujian untuk menjadi guru sains di sekolah menengah. Ia gagal dalam mata pelajaran biologi.

Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdas

Henry Ford

Henry Ford lupa memasang roda gigi mundur dalam mobil pertama ciptaannya. Ia juga tidak membuat pintu yang cukup lebar agar mobil buatannya dapat keluar setelah selesai dirakit. Bila berkunjung ke Greenfield Village, Anda dapat melihat dinding yang sengaja dijebol agar mobil pertamanya dapat keluar.

Dr. Benyamin Bloom dari University of Chicago melakukan sebuah studi yang lamanya 5 tahun tentang para artis, atlet dan cendekiawan terkemuka berdasarkan wawancara anonym terhadap 20 bintang prestasi dalam berbagai bidang, termasuk terhadap teman, keluarga dan mantan guru mereka. Ia ingin menyingkap karakteristik yang sama-sama dimiliki oleh para bintang itu, yang telah membawa mereka keberhasilan luar biasa. “Kami tidak menemukannya sama sekali. Ibu mereka sering bercerita justru anak lainnya yang mempunyai bakat yang luar biasa.” Yang ditemukan dalam survey tersebut adalah cerita tentang kerja ekstra keras dan dedikasi yang sangat tinggi: misalnya perenang yang berlatih serius 2 jam setiap pagi sebelum berangkat sekolah dan pianis yang berlatih beberapa jam sehari selama 17 tahun. Penelitian Bloom menyimpulkan dengan tegas bahwa semangat, tekad dan kerja keras – bukan bakat – yang mengantar orang-orang ini ke puncak prestasi luar biasa mereka.

Kebahagiaan tertunda yang dibayar dengan pengorbanan selalu terasa lebih manis.

Uskup Fulton Sheen

Arthur Rubenstein pernah mengagetkan seorang penanya muda dengan pernyataan bahwa ia berlatih piano 8 jam sehari, setiap hari selama hidupnya. “Tapi, Pak!” desak pewawancara muda itu. “Anda sudah baik sekali. Mengapa Anda masih berlatih begitu keras?”

“Aku ingin menjadi yang terbaik.” jawab sang maestro tersebut.

Sebuah studi terhadap para pemain biola elite menunjukan bahwa banyaknya waktu yang disediakan untuk latihan merupakan faktor satu-satunya yang membedakan superbintang dari mereka yang hanya berhak dinilai baik. Sesudah mengikuti karier para pemain biola yang belajar di Akademi Musik Berlin Barat, beberapa psikiolog menemukan bahwa ketika para mahasiswa itu berusia 18 tahun, musisi yang terbaik, rata-rata, telah menghabiskan lebih dari 2000 jam latihan dibanding rekan-rekan mereka.

Seorang pengunjung pernah berkata kepada Michaelangelo, “Aku tidak melihat Anda memperoleh kemajuan sejak kunjunganku yang terakhir.” Michaelangelo menjawab, “Oh ya, banyak kemajuan yang telah kucapai. Perhatikan dengan cermat, Anda akan melihat bahwa aku telah menghaluskan bagian itu. Coba perhatikan, aku telah mengerjakan bagian ini, dan aku telah menghaluskan garis-garis disini.”

“Betul,” kata sang tamu, “tapi itu semua kan remeh.”

“Mungkin,” jawab Michaelangelo. “Tapi yang remah menjadikan sesuatu sempurna, dan kesempurnaan bukan sesuatu yang remeh.”

Makin besar kesulitan, makin besar kemuliaan dari keberhasilan mengatasinya.

Epicurus

Salah satu suara yang paling indah baik di panggung maupun di layar lebar adalah suara James Earl Jones. Tahukan Anda bahwa Jones harus berjuang lama melawan kegagapannya yang parah? Dari usia 9 hingga 15 tahun ia harus berkomunikasi dengan guru-guru dan teman-temann kelasnya lewat tulisan. Seorang guru bahasa Inggris di SMU memberinya bantuan yang diperlukannya, tetapi ia masih berjuang dengan masalah tersebut hingga sekarang. Namun, belum ada suara yang lebih baik daripada suaranya. Baru-baru ini ia termasuk diantara sepuluh actor dengan suara bicara yang paling indah.

Chales Darwin menghabiskan sebagian besar masa dewasanya dalam kesakitan, akibat berbagai penyakit misterius yang susul menyusul. Namun ia berhasil memberikan sumbangan yang tak ternilai dalam studi tentang awal kehidupan.

Dari bayi yang lahir premature dan dirawat oleh kakek-neneknya, Sir Isaac Newton disuruh keluar dari sekolah agar dapat bekerja di pertanian. Kini ia dipandang sebagai salah satu tokoh dalam seluruh sejarah sains.

Paul Galvin menciptakan Motorola dari puing puing perusahannya sendiri yang sudah bangkrut. Pada tahun 1928 Galvin mampu mengumpulkan cukup uang untuk membeli kembali satu divisi kecil perusahaan yang pernah dimilikinya, yang sedang dilelang. Dari divisi itulah ia membangun Motorola, salah satu perusahaan dalam Fortune 500 yang telah meraih sukses luar biasa.

Tidak ada yang sungguh-sungguh sulit bila Anda membaginya menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil.

Henry Ford

Guinness Book of World Recods mencatat kisah nyata seorang pria yang makan sebuah sepeda seluruhnya, termasuk ban! Akan tetapi, ia tidak makan semuanya sekaligus. Selama 17 hari, dari 17 Maret hingga 2 April 1977 Michel Lotito dari Grenoble, Prancis menghancurkan semua komponen menjadi keeping-keping kecil yang dapat ditelan dan memakannya sedikit demi sedikit.

Tidak ada satu pun di dunia ini yang merupakan hasil karya sendiri. Anda mencapai tujuan Anda selalu berkat bantuan orang lain.

George Shinn

George Macdonald pernah menulis bahwa seekor kuda beban sanggup menarik barang seberat 2 ton. Namun, 2 ekor kuda sejenis, yang dilengkapi perlatan khusus sehingga dapat bekerja sama, sanggup menarik beban seberat 23 ton

Jack Canfield and Mark Victor Hansen

Taken from A 5th Portion of

Chicken Soup for the Soul

Tidak ada komentar: