JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Senin, 22 September 2008

Nice story

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana
segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu
jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Saat
menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia menciumharumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi iatidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata, "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"

"Ya, tapi.. aku tak membawa uang", jawab Ana dengan malu-malu.

"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".
Tidak lama kemudian, si pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana
segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

"Ada apa nona?", tanya si pemilik kedai.

"Tidak apa-apa. Aku hanya terharu", jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
>>

"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi. Tapi..
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, segera mengusirku dari rumah dan
mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Dan kau..
seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan
ibu kandungku sendiri", katanya kepada sang pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang
dan berkata, "Nona, mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini,
aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak
bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana, terhenyak mendengar hal tsb.

"Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi
dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada
ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak
memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele,
aku bertengkar dengannya".

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera
pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia
memikirkan kata-kata yang
harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia
melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana,
kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, "Ana, kau sudah pulang,
cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum
kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang".

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di
sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya
orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur
hidup kita.

RENUNGAN:
Bagaimana pun kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita. Seringkali
kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa
saja. Tetapi kasih dan kepedulian orang tua adalah hadiah paling berharga
yang diberikan kepada kita sejak kita lahir. Pikirkanlah hal itu?

Apakah kita mau menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua
kita?
Jika Anda mendapat berkat dari tulisan diatas, maka bagikan juga kepada
handai tolan Anda.. Sharing is Caring....

Tidak ada komentar: