JellyMuffin.com - The place for profile layouts, flash generators, glitter graphics, backgrounds and codes

Kamis, 10 April 2008

WAWANCARA KERJA

WAWANCARA KERJA
Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis


Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa
semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda.
Sebab kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali
gagal dalam wawancara. Alasannya ?
tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan.

1. Ceritakan tentang diri anda

Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan
seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca
lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.

"Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu
menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya," kata Erina.
Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti "Di mata
anda, siapa anda?"
atau "Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak pelamar menatap
pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya
diri.

"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya
ceritakan tentang diri saya" seringkali menjadi jawaban yang dipilih
pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel
karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan
diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si
pewawancara. "Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah
dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak
yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh
karyawan seperti itu," tegas Erina.

Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New
York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya
satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya
Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya
aktif di koran sekolah.
Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan
berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya
bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak
hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan
traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan
saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk
koran kampus saya."

Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang
diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya
terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. "Jawaban itu cerdas dan
efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit
bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya.
Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi
menunjukkan optimisme yang alamiah," kata Erina Collins.

Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri
dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi
diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban
yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik.

Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si
pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin
tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk
masa depan anda. Kalau telah menemukan poin -poin itu, berlatihlah
mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan
optimis.

2. Hati-hati pertanyaan jebakan

Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara.
Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si pewawancara
dan membuat anda seringkali kelepasan bicara.

Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika
mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah
kerja.

"Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan pindah
kerja?
tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?' dan pelamar
itu menjawab 'saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya
jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat
gaji saya naik.'
Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar
dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia
ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya," ungkap Erina.

Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi
jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun
yang konotasinya negatif.
Lebih baik kalau anda menjawab "saya menginginkan ritme kerja yang
teratur dan terjadwal.

Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah,
tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji."
Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak
menjawab "saya sering telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih
taktis, misalnya "kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu
ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku
agenda." atau "saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang
lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya
menyelesaikan kerja dengan lebih cepat."

Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat
mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele
seperti "Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?"
sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab
misalnya "Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini."
Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja
anda. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya
hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa
kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru
menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya,
tetapi hanya seperti selingan," ujar Erina sambil menambahkan bahwa
akan lebih baik kalau anda menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya
ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk
menikah."

3. Semangat dan bahasa tubuh

Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi
menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian
rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa
tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat
wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan
defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan
kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan.


Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens.
Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk
dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan
sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat.
Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-
kata "saya merasa..." atau "saya kurang..." dan sebaiknya
gunakan "saya pikir...", "menurut pendapat saya..", "saya
yakin...", "saya optimis...". Kata-kata "saya merasa ..." atau "saya
kurang..." mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan
perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.

Cara berpakaian yang baik dalam wawancara

Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat
digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-
kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips
yang dapat diingat, antara lain:

Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang
akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan
atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi
formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak
dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan
dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan
panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih
dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai
wawancara ini.

. Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok
(mis.,mengkilap,
ngejreng).
. Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat
(rokbawah,
kancing baju atasan).
. Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-
pernik, toch ini bukan acara pesta).
. Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan.

Berapa gaji yang anda minta ?

Bila dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang anda inginkan,
bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan
kesan bahwa Anda pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun
imbalan yang diberikan Anda mau.
Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk
jabatan- jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang
lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar
yang lebih tinggi. Jadi dalam menjawab pertanyaan tersebut anda
harus memperoleh gambaran dulu imbalan total yang akan anda terima
dalam setahun. Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang
diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu perlu ditanyakan
apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang anda
harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan
tersebut serta nilai tambah yang anda miliki. Jawablah dengan
diplomatis: " Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai
standar imbalan bagi jabatan ini.
Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat
saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang
akan diberikan adalah minimal Rp. .../tahun ditambah fasilitas-
fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.

Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh
sebagian besar perusahaan, namun anda diharapkan mengumpulkan
informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.

Variasi pertanyaan dalam wawancara

Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan
diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi.

Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap
muncul dalam wawancara:

Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan :

. Mengapa anda memilih jurusan tersebut?
. Mata pelajaran apa yang anda paling suka, jelaskan alasannya.
. Mata pelajaran apa yang kurang anda sukai, jelaskan alasannya.
. Pada tingkat pendidikan mana anda merasa paling berprestasi,
mengapa? . Apakah hasil ujian menggambarkan potensi anda, jelaskan?
. Siapakah yang membiayai studi anda?
. Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri anda?
. Dalam lingkungan macam apakah anda merasa dapat bekerja paling
baik?

Pertanyaan mengenai pengalaman kerja :

. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda
. Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk
menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi.
. Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda, mohon
dijelaskan. . Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi anda dan
bagaimana anda
menyelesaikan hal tersebut
. Dengan kolega macam apakah anda senang bekerja sama?
. Dengan boss macam apakah anda senang bekerja?
. Bagaimanakah anda memperlakuan anak buah anda?


Pertanyaan mengenai sasaran anda :
. Mengapa anda ingin bekerja dalam industri ini?
. Apakah yang mendorong anda melamar kepada perusahaan kami?
. Apakah yang anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
. Apakah yang anda inginkan dalam hidup anda?
. Apa yang anda lakukan untuk mencapai sasaran anda?

Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin anda masuki :
. Apakah yang anda ketahui tentang organisasi yang akan anda
masuki? .
Menurut anda faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang
untuk
bekerja disini?
. Apakah yang anda cari dalam bekerja?
. Bagaimana anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
. Menurut anda apa visi dan misi dari organisasi ini?

Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri
anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil
apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing!

Tidak ada komentar: